BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Geografi tidak
hanya mempelajari bentuk-bentuk muka Bumi, Geografi juga mempelajari tentang
fenomena Geosfer. Tapi kali ini kami akan membahas tentang Perkembangan Jagat Raya.
Di materi Perkembangan Jagat
Raya ini kita akan membahas tentang galaksi, rasi bintang. Mengenai galaksi,
kita tahu bahwa bumi termasuk dalam galaksi Bimasakti.
Dan di makalah ini kita akan membahas macam-macam
planet, asteroid, Komet Meteor dan Meteorit. Sangat penting dalam Mempelajari perkembangan jagat raya ini karena
dengan kita mempelajari Jagat Raya ini bisa lebih mengenal tentang
planet-planet atau benda-benda langit lainnya. Serta tentang teori-teori
Pembentukan Jagat Raya.
Pada Zaman Renaisans, Copernicus menyusun model Tata
Surya heliosentris, model yang kemudian dibela dari kontroversi, dikembangkan,
dan dikoreksi oleh Galileo dan Kepler. Galileo berinovasi dengan teleskop guna
mempertajam pengamatan astronomis, sedang Kepler berhasil menjadi ilmuwan
pertama yang menyusun secara tepat dan mendetail pergerakan planet-planet
dengan Matahari sebagai pusatnya. Meski
demikian, ia gagal memformulasikan teori untuk menjelaskan hukum-hukum yang ia
tuliskan, sampai akhirnya Newton (yang
juga menemukan teleskop refleksi untuk pengamatan langit) menjelaskannya
melalui dinamika angkasa dan hukum gravitasi.
Seiring dengan semakin baiknya ukuran dan kualitas
teleskop, semakin banyak pula penemuan-penemuan lebih lanjut yang terjadi.
1.2. Rumusan
Masalah.
Berdasarkan
latar belakang diatas dapat diambil beberapa identifikasi masalah, antara lain
sebagai berikut :
1.
Apa
itu Jagat Raya?
2.
Bagaimana
proses terbentuknya Jagat Raya?
3.
Apakah
anggota-anggota Jagat Raya?
1.3. Tujuan.
Dengan dibuatnya makalah geografi ini merujuk latar
belakang dan rumusan masalah diatas, maka kami mempunyai tujuan sebagai berikut
:
1.
Mengetahui
jagat raya
2.
Mengetahui
terbentuknya jagat raya
3.
Mengetahui
anggota-anggota jagat raya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Jagad
raya.
Jagad raya
(Universe) adalah alam semesta yang sangat luas (tidak dapat diukur), mencakup
berjuta-juta benda angkasa, dan beribu-ribu kabut gas dan kelompok nebula (jadi
jagad raya adalah kumpulan milyaran galaksi). Dalam jagat raya terdapat
milyaran bintang, Planet, Komet, serta Meteor. Selain itu juga terdapat benda
langit lain seperti sebu, gas, dan kabut.
2.1.1. Susunan
Jagad Raya
a. Tata
Bintang
1.
Rasi
Bintang
Suatu rasi bintang atau konstelasi adalah sekelompok
bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang
tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan satu
dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada bola langit
malam.
Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam
mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang yang
tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang. Susunan rasi bintang yang tidak
resmi, yaitu yang dikenal luas oleh masyarakat tapi tidak diakui oleh para ahli
astronomi atau Himpunan Astronomi Internasional, juga disebut asterisma.
Bintang-bintang pada rasi bintang atau asterisma jarang yang mempunyai hubungan
astrofisika; mereka hanya kebetulan saja tampak berdekatan di langit yang
tampak dari Bumi dan biasanya terpisah sangat jauh.
Pengelompokan bintang-bintang menjadi rasi bintang
sebenarnya cukup acak, dan kebudayaan yang berbeda akan memiliki rasi bintang
yang berbeda pula, sekalipun beberapa yang sangat mudah dikenali biasanya
seringkali ditemukan, misalnya Orion atau Scorpius.
Himpunan Astronomi Internasional telah membagi langit
menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas yang jelas, sehingga setiap
arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja. Pada belahan bumi (hemisfer)
utara, kebanyakan rasi bintangnya didasarkan pada tradisi Yunani, yang
diwariskan melalui Abad Pertengahan, dan mengandung simbol-simbol Zodiak.
Beragam pola-pola lainnya yang tidak resmi telah ada
bersama-sama dengan rasi bintang dan disebut asterisma, seperti Bajak (juga
dikenal di Amerika Serikat sebagai Big Dipper) dan Little Dipper.
2.
Gugus
Bintang atau Cluster
Para peneliti menyatakan bahwa, bintang-bintang yang
kita lihat dari bumi hanya satu. Sebenarnya adalah kumpulan bintang-bintang
yang berjumalah ribuan, bahkan jutaan. Kumpulan bintang tersebut disebut juga
gugus bintang atau cluster. Bentuk dan namanya ada bermacam-macam, ada gugus
bola, gugus terbuka, dan lain-lain. Bintang-bintang tersebut dapat berkumpul
dan bersatu karena disebabkan oleh daya tarik atau gravitasi bintang yang satu
terhadap bintang lainnya.
3.
Ukuran
dan Jarak-jarak Bintang.
Bumi ini berjari-jari 6.370 km dengan keliling
khatulistiwanya 40.000 km, ternyata hanya benda kecil dalam jagad raya. Banyak
bertaburan benda-benda angkasa lain yang ukuran dan bentunknya bermacam-macam.
Bahkan matahari sekalipun dan berdiameter 1.392.000 yang ukurannya jauh lebih
besar dari bumi pun, hanya sesosok kerdil dalam milyaran benda angkasa lainnya.
b. Galaksi-galaksi.
1.
Galaksi
Bima Sakti (Kabut Susu/Milk Way)
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya
gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya,
antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium
antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi
gelap. Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias [γαλαξίας], yang
berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris:
Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta bintang
hingga galaksi raksasa dengan satu triliun bintang, semuanya mengorbit pada
pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata
surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit matahari.
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 milyar galaksi
pada alam semesta teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga
100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan
parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki
kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi
diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian
membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang
lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.
2.
Galaksi-galaksi
di luar Bima Sakti.
Di samping galaksi bima sakti, di dalam semesta ini
terdapat pula galaksi-galaksi lainnya, berikut adalah contohnya;
·
Galaksi
Andromeda
Galaksi
ini masih dapat dilihat dengan mata. Jauhnya dari galaksi bima sakti adalah
2,25 juta tahun cahaya.
·
Kabut
Magelian
Galaksi
ini juga masih dapata ditangkap oleh mata, terdiri dari kabut Magellan besar
yang terdapat di raasi DORADO dan kabut Magellan kecil yang terdapat di rasi TUCANA.
·
Galaksi-galaksi
kecil diantara Bima Sakti dan Andromeda
Ursa
Mayor, Seluptor, Draco, Fornas, Leo II, Leo I, dan banyak lainnya.
·
Galaksi-galaksi
yang jauh dari Bima Sakti
Virgo,
Ursa Mayor, Corona Barealls, Boote, dan Hydra.
3.
Bentuk-bentuk
galaksi.
Secara garis besar, menurut morfologinya, galaksi
dibagi menjadi 3 jenis iaitu: galaksi spiral, galaksi elips, dan galaksi
tak-beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan bentuk penampakan galaksi-galaksi
tersebut. Galaksi-galaksi yang diamati dan dipelajari oleh para astronom sejauh
ini terdiri dari sekitar 75% galaksi spiral, 20% galaksi elips, dan 5% galaksi
tak beraturan.
Galaksi tak-beraturan adalah tipe galaksi yang tidak
simetri dan tidak memiliki bentuk khusus, tidak seperti dua tipe galaksi yang
lainnya. Anggota dari galaksi tipe ini terdiri dari bintang-bintang tua
(populasi II) dan muda (populasi I). Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan
Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua buah galaksi tetangga terdekat Bima
Sakti, yang hanya berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari Bima Sakti.
Galaksi tak beraturan ini banyak mengandung materi antar bintang yang terdiri
dari gas dan debu-debu.
Galaksi elips, sesuai dengan namanya, penampakannya
seperti elips. Tapi bentuk yang sebenarnya tidak kita ketahui dengan pasti,
karena kita tahu apakah arah pandang kita dari depan, samping, atau atas dari
galaksi tersebut. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi antar bintang
, dan anggotanya adalah bintang-bintang tua. Contoh galaksi tipe ini adalah
galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.
Jenis ketiga, yaitu galaksi spiral, adalah jenis yang
paling umum dikenal orang. Mungkin karena bentuk spiralnya yang indah itu. Jika
kita mendengar kata galaksi, biasanya yang terbayang adalah galaksi jenis ini.
Galaksi kita termasuk galaksi spiral. Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah
halo, bidang galaksi (termasuk lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi
yang menonjol).
Gugus bola adalah kumpulan bintang-bintang yang
berjumlah puluhan sampai ratusan ribu bintang yang lahir bersama-sama,
mengumpul berbentuk bola. Gugus-gugus bola inilah yang membentuk halo bersama
sama dengan bintang-bintang yang tidak terdapat di bidang galaksi.
Bintang-bintang muda terdapat di lengan spiral galaksi yang berada di bidang
galaksi.
Galaksi spiral berotasi dengan kecepatan yang jauh
lebih besar dari galaksi elips. Kecepatan rotasinya yang besar itulah yang
menyebabkan galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Besar kecilnya
kecepatan rotasi pada galaksi spiral ini bergantung pada massa galaksi
tersebut. Kecepatan rotasi tiap bagian galaksi spiral sendiri tidaklah sama.
Semakin ke arah pusat galaksi, kecepatan rotasinya semakin besar.
Jarak yang merentang antara Bima Sakti dan Andromeda
sejauh 2,5 juta tahun cahaya itu dalam ukuran astronomi masih terhitung dekat.
Jarak ke galaksi-galaksi lainnya jauh lebih fantastis. Bahkan ada yang sampai
milyaran tahun cahaya.
4. Nebula.
Nebula (Latin: "kabut"; pl. nebulae atau nebulæ,
dengan ligatur) adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan
plasma. Awalnya nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua obyek
astronomi yang membentang, termasuk galaksi di luar Bima Sakti (beberapa contoh
dari penggunaan lama masih bertahan; sebagai contoh, Galaksi Andromeda
kadang-kadang merujuk pada Nebula Andromeda).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian diatas yang telah dipaparkan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Meskipun
ilmu pengetahuan astronomi telah mengalami kemajuan-kemajuan yang sangat pesat
dan membuat terobosan-terobosan yang sangat besar dalam upaya memahami alam
semesta dan segala isinya, masih ada beberapa pertanyaan penting yang belum
bisa terjawab. Untuk memecahkan permasalahan seperti ini, boleh jadi diperlukan
pembangunan peralatan-peralatan baru baik di permukaan Bumi maupun di
antariksa. Selain itu, mungkin juga diperlukan perkembangan baru dalam fisika
teoretis dan eksperimental.
2.
Jagat
raya hanya merupakan tempat berkumpulnya benda angkasa yang luasnya tidak dapat
diukut jagat raya adalah istilah lain dari alam semesta.
3.
Teori
mengenai terbentuknya jagat raya, yaitu teori jagat raya mengembang, teori
ledakan besar, teori keadaan tetap, dan teori berayun.
o Beberapa galaksi yang diketahui manusia Bentuk Spiral
o Bentuk Elips
o Bentuk Tak Beraturan
DAFTAR PUSTAKA
http://belajargeodenganhendri.wordpress.com/2011/04/13/jagad-raya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi
http://id.wikipedia.org/wiki/Planet
0 komentar:
Posting Komentar