Personal

Rabu, 05 Desember 2012

Perkembangan Jagat Raya dan Pembentukkan Bumi


BAB I
PENDAHULUAN


1.1.       Latar Belakang
Geografi tidak hanya mempelajari bentuk-bentuk muka Bumi, Geografi juga mempelajari tentang fenomena Geosfer. Tapi kali ini kami akan membahas tentang Perkembangan Jagat Raya.
Di materi Perkembangan Jagat Raya ini kita akan membahas tentang galaksi, rasi bintang. Mengenai galaksi, kita tahu bahwa bumi termasuk dalam galaksi Bimasakti.
Dan di makalah ini kita akan membahas macam-macam planet, asteroid, Komet Meteor dan Meteorit. Sangat penting dalam Mempelajari perkembangan jagat raya ini karena dengan kita mempelajari Jagat Raya ini bisa lebih mengenal tentang planet-planet atau benda-benda langit lainnya. Serta tentang teori-teori Pembentukan Jagat Raya.
Pada Zaman Renaisans, Copernicus menyusun model Tata Surya heliosentris, model yang kemudian dibela dari kontroversi, dikembangkan, dan dikoreksi oleh Galileo dan Kepler. Galileo berinovasi dengan teleskop guna mempertajam pengamatan astronomis, sedang Kepler berhasil menjadi ilmuwan pertama yang menyusun secara tepat dan mendetail pergerakan planet-planet dengan Matahari sebagai pusatnya.  Meski demikian, ia gagal memformulasikan teori untuk menjelaskan hukum-hukum yang ia tuliskan, sampai akhirnya Newton  (yang juga menemukan teleskop refleksi untuk pengamatan langit) menjelaskannya melalui dinamika angkasa dan hukum gravitasi.
Seiring dengan semakin baiknya ukuran dan kualitas teleskop, semakin banyak pula penemuan-penemuan lebih lanjut yang terjadi.

1.2.       Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil beberapa identifikasi masalah, antara lain sebagai berikut :
1.    Apa itu Jagat Raya?
2.    Bagaimana proses terbentuknya Jagat Raya?
3.    Apakah anggota-anggota Jagat Raya?

1.3.       Tujuan.
Dengan dibuatnya makalah geografi ini merujuk latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka kami mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.    Mengetahui jagat raya
2.    Mengetahui terbentuknya jagat raya
3.    Mengetahui anggota-anggota jagat raya


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.       Jagad raya.

Jagad raya (Universe) adalah alam semesta yang sangat luas (tidak dapat diukur), mencakup berjuta-juta benda angkasa, dan beribu-ribu kabut gas dan kelompok nebula (jadi jagad raya adalah kumpulan milyaran galaksi). Dalam jagat raya terdapat milyaran bintang, Planet, Komet, serta Meteor. Selain itu juga terdapat benda langit lain seperti sebu, gas, dan kabut.
2.1.1. Susunan Jagad Raya
a.    Tata Bintang
1.   Rasi Bintang
Suatu rasi bintang atau konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada bola langit malam.
Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang. Susunan rasi bintang yang tidak resmi, yaitu yang dikenal luas oleh masyarakat tapi tidak diakui oleh para ahli astronomi atau Himpunan Astronomi Internasional, juga disebut asterisma. Bintang-bintang pada rasi bintang atau asterisma jarang yang mempunyai hubungan astrofisika; mereka hanya kebetulan saja tampak berdekatan di langit yang tampak dari Bumi dan biasanya terpisah sangat jauh.
Pengelompokan bintang-bintang menjadi rasi bintang sebenarnya cukup acak, dan kebudayaan yang berbeda akan memiliki rasi bintang yang berbeda pula, sekalipun beberapa yang sangat mudah dikenali biasanya seringkali ditemukan, misalnya Orion atau Scorpius.
Himpunan Astronomi Internasional telah membagi langit menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas yang jelas, sehingga setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja. Pada belahan bumi (hemisfer) utara, kebanyakan rasi bintangnya didasarkan pada tradisi Yunani, yang diwariskan melalui Abad Pertengahan, dan mengandung simbol-simbol Zodiak.
Beragam pola-pola lainnya yang tidak resmi telah ada bersama-sama dengan rasi bintang dan disebut asterisma, seperti Bajak (juga dikenal di Amerika Serikat sebagai Big Dipper) dan Little Dipper.
2.    Gugus Bintang atau Cluster
Para peneliti menyatakan bahwa, bintang-bintang yang kita lihat dari bumi hanya satu. Sebenarnya adalah kumpulan bintang-bintang yang berjumalah ribuan, bahkan jutaan. Kumpulan bintang tersebut disebut juga gugus bintang atau cluster. Bentuk dan namanya ada bermacam-macam, ada gugus bola, gugus terbuka, dan lain-lain. Bintang-bintang tersebut dapat berkumpul dan bersatu karena disebabkan oleh daya tarik atau gravitasi bintang yang satu terhadap bintang lainnya.
3.   Ukuran dan Jarak-jarak Bintang.
Bumi ini berjari-jari 6.370 km dengan keliling khatulistiwanya 40.000 km, ternyata hanya benda kecil dalam jagad raya. Banyak bertaburan benda-benda angkasa lain yang ukuran dan bentunknya bermacam-macam. Bahkan matahari sekalipun dan berdiameter 1.392.000 yang ukurannya jauh lebih besar dari bumi pun, hanya sesosok kerdil dalam milyaran benda angkasa lainnya.
b.   Galaksi-galaksi.
1.   Galaksi Bima Sakti (Kabut Susu/Milk Way)
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias [γαλαξίας], yang berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit matahari.
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 milyar galaksi pada alam semesta teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.
2.   Galaksi-galaksi di luar Bima Sakti.
Di samping galaksi bima sakti, di dalam semesta ini terdapat pula galaksi-galaksi lainnya, berikut adalah contohnya;
·      Galaksi Andromeda
Galaksi ini masih dapat dilihat dengan mata. Jauhnya dari galaksi bima sakti adalah 2,25 juta tahun cahaya.
·      Kabut Magelian
Galaksi ini juga masih dapata ditangkap oleh mata, terdiri dari kabut Magellan besar yang terdapat di raasi DORADO dan kabut Magellan kecil yang terdapat  di rasi TUCANA.
·      Galaksi-galaksi kecil diantara Bima Sakti dan Andromeda
Ursa Mayor, Seluptor, Draco, Fornas, Leo II, Leo I, dan banyak lainnya.
·      Galaksi-galaksi yang jauh dari Bima Sakti
Virgo, Ursa Mayor, Corona Barealls, Boote, dan Hydra.
3.   Bentuk-bentuk galaksi.
Secara garis besar, menurut morfologinya, galaksi dibagi menjadi 3 jenis iaitu: galaksi spiral, galaksi elips, dan galaksi tak-beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan bentuk penampakan galaksi-galaksi tersebut. Galaksi-galaksi yang diamati dan dipelajari oleh para astronom sejauh ini terdiri dari sekitar 75% galaksi spiral, 20% galaksi elips, dan 5% galaksi tak beraturan.
Galaksi tak-beraturan adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus, tidak seperti dua tipe galaksi yang lainnya. Anggota dari galaksi tipe ini terdiri dari bintang-bintang tua (populasi II) dan muda (populasi I). Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua buah galaksi tetangga terdekat Bima Sakti, yang hanya berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari Bima Sakti. Galaksi tak beraturan ini banyak mengandung materi antar bintang yang terdiri dari gas dan debu-debu.
Galaksi elips, sesuai dengan namanya, penampakannya seperti elips. Tapi bentuk yang sebenarnya tidak kita ketahui dengan pasti, karena kita tahu apakah arah pandang kita dari depan, samping, atau atas dari galaksi tersebut. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi antar bintang , dan anggotanya adalah bintang-bintang tua. Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.
Jenis ketiga, yaitu galaksi spiral, adalah jenis yang paling umum dikenal orang. Mungkin karena bentuk spiralnya yang indah itu. Jika kita mendengar kata galaksi, biasanya yang terbayang adalah galaksi jenis ini. Galaksi kita termasuk galaksi spiral. Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol).
Gugus bola adalah kumpulan bintang-bintang yang berjumlah puluhan sampai ratusan ribu bintang yang lahir bersama-sama, mengumpul berbentuk bola. Gugus-gugus bola inilah yang membentuk halo bersama sama dengan bintang-bintang yang tidak terdapat di bidang galaksi. Bintang-bintang muda terdapat di lengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi.
Galaksi spiral berotasi dengan kecepatan yang jauh lebih besar dari galaksi elips. Kecepatan rotasinya yang besar itulah yang menyebabkan galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Besar kecilnya kecepatan rotasi pada galaksi spiral ini bergantung pada massa galaksi tersebut. Kecepatan rotasi tiap bagian galaksi spiral sendiri tidaklah sama. Semakin ke arah pusat galaksi, kecepatan rotasinya semakin besar.
Jarak yang merentang antara Bima Sakti dan Andromeda sejauh 2,5 juta tahun cahaya itu dalam ukuran astronomi masih terhitung dekat. Jarak ke galaksi-galaksi lainnya jauh lebih fantastis. Bahkan ada yang sampai milyaran tahun cahaya.
4.    Nebula.
Nebula (Latin: "kabut"; pl. nebulae atau nebulæ, dengan ligatur) adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. Awalnya nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua obyek astronomi yang membentang, termasuk galaksi di luar Bima Sakti (beberapa contoh dari penggunaan lama masih bertahan; sebagai contoh, Galaksi Andromeda kadang-kadang merujuk pada Nebula Andromeda).


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas yang telah dipaparkan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.        Meskipun ilmu pengetahuan astronomi telah mengalami kemajuan-kemajuan yang sangat pesat dan membuat terobosan-terobosan yang sangat besar dalam upaya memahami alam semesta dan segala isinya, masih ada beberapa pertanyaan penting yang belum bisa terjawab. Untuk memecahkan permasalahan seperti ini, boleh jadi diperlukan pembangunan peralatan-peralatan baru baik di permukaan Bumi maupun di antariksa. Selain itu, mungkin juga diperlukan perkembangan baru dalam fisika teoretis dan eksperimental.
2.        Jagat raya hanya merupakan tempat berkumpulnya benda angkasa yang luasnya tidak dapat diukut jagat raya adalah istilah lain dari alam semesta.
3.        Teori mengenai terbentuknya jagat raya, yaitu teori jagat raya mengembang, teori ledakan besar, teori keadaan tetap, dan teori berayun.
o  Beberapa galaksi yang diketahui manusia  Bentuk Spiral
o  Bentuk Elips
o  Bentuk Tak Beraturan

DAFTAR PUSTAKA

http://belajargeodenganhendri.wordpress.com/2011/04/13/jagad-raya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi
http://id.wikipedia.org/wiki/Planet

0 komentar: