BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di
benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini mencakup Indochina dan Semenanjung
Malaya serta kepulauan di sekitarnya. Asia Tenggara berbatasan dengan Republik
Rakyat Cina di sebelah utara, Samudra Pasifik di timur, Samudra Hindia di selatan,
dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di barat.
Fenomena bencana alam gempa bumi dan tsunami adalah dua
bencana alam yang cukup serius yang keduanya saling berhubungan satu sama lain.
Karena kemun
culan tsunami dapat dipicu oleh adanya gempa bumi. Dan gempa bumi itu sendiri biasanya selalu terjadi secara bersusulan.
culan tsunami dapat dipicu oleh adanya gempa bumi. Dan gempa bumi itu sendiri biasanya selalu terjadi secara bersusulan.
Kemudian keduanya juga memberi dampak pada fenomena alam
lainnya. Seperti keretakan muka bumi, longsoran yang terjadi di bawah laut,
musnahnya biota bumi dan lain sebagainya.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas dapat diambil beberapa identifikasi masalah, antara lain
sebagai berikut:
1.
Bagaimana gempa bumi terjadi?
2.
Bagaimana tsunami terjadi?
3.
Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari
kedua fenomena alam tersebut?
C.
Tujuan Penulisan
Sejalan dengan
identifikasi masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan :
1.
Untuk mengetahui gempa bumi terjadi.
2.
Untuk mengetahui tsunami terjadi.
3.
Untuk mengetahui dampak yang
ditimbulkan dari kedua fenomena alam tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
GEMPA BUMI
1.
Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran
atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan
daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat,
selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena
pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Dalam ilmu bumi
(geologi), gempa bumi itu adalah peristiwa pergeseran atau pergerakan lempeng
bumi yang disebut dengan gempa tektonik, dan pergerakan perut bumi oleh adanya
erupsi gunung berapi atau disebut dengan gempa vulkanik.
Macam-macam gempa yang
mungkin terjadi adalah antara lain karena adanya :
1.
Gerakan vertikal tanah
2.
Longsor bawah laut
3.
Longsor sepanjang samudera
4.
Perapuhan lapisan sedimen bumi, dan
5.
Gempa moderat pada sesar bumi.
2.
Jenis – Jenis Gempa Bumi
a)
Berdasarkan Penyebab
·
Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya
aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak
yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa
bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa
Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik
disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat
tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
·
Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh
tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang
terjadi
·
Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada
daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan
bersifat lokal.
·
Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi
yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir
atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
·
Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya
aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila
keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga
akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di
sekitar gunung api tersebut.
b)
Berdasarkan Kedalaman
·
Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang
hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi
dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
·
Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi
yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan
bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan
getarannya lebih terasa.
·
Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi
yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi
ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
c)
Berdasarkan
Gelombang/Getaran Gempa
·
Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang
lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan
kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
·
Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang
transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang
primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4 – 7 km/detik. Gelombang
sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
3.
Faktor Penyebab Terjadinya
Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan
dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan
yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai
pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi terjadi karena gesekan
antar lempeng-lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Pergesekan ini
mengeluarkan energi yang luar biasa besar dan menimbulkan goncangan
dipermukaan. Indonesia sangat rawan gempa karena secara geografis berada dekat
dengan lempeng-lempeng yang aktif dan saling berhubungan satu sama lain, serta
karena adanya gunung-gunung berapi yang aktif.
Gempa bumi biasanya terjadi di
perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya
terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi
fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang
terjepit ke dalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya
letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (namun jarang) juga terjadi karena
menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam.
B.
TSUNAMI
1.
Pengertian Tsunami
Sedangkan tsunami di
dalam beberapa makalah gempa bumi dan tsunami,
adalah suatu gelombang laut panjang yang terbentuk dalam periode yang
lama yang tingginya bisa mencapai 50 meter, berkecepatan kurang lebih
1000km/jam merambat di atas permukaan laut, dengan sisa genangan air di
daratannya yang dapat terukur berapa luas area hempasannya (run up).
Tsunami sebenarnya adalah
pola air yang bergerak. Polanya selalu masuk akal dan dapat dibaca. Setiap
kubik air mempunyai kekuatan mencapai 4 ton tenaga dorongan. Tsunami setinggi
60 kaki memiliki tekanan sebesar 3-4 bar. Dan kekuatan terjang ombaknya
mencapaii hingga 80kilo newton.
Biasanya kemunculan ombak
atau gelombang dimulai dari lautan lepas dan terbuka. Karena pola airnya yang
masuk akal, dan dapat terukur dengan spectroscop (alat pengukur gelombang laut
atau amplitude antar gelombangnya); maka letak episentrum atau pusat gempanya
dapat diperkirakan.
Biasanya perpindahan
barang yang dihempaskan oleh gelombang tsunami dapat menentukan letak
episentrumnya, atau pusat ledakan (explosive gempa).
Pemicu tsunami adalah
karena adanya ledakan di bawah laut dalam area yang luas. Ledakan itu terjadi
karena adanya gempa tektonik yang telah disebutkan sebelumnya tadi.
2.
Dampak Terjadinya Tsunami
Dampak negatif yang
diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan,
tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan
genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.Kebanyakan
kota di sekitar Samudra Pasifik, terutama di Jepang juga di Hawaii, mempunyai sistem
peringatan dan prosedur pengungsian sekiranya tsunami diramalkan akan terjadi.
Tsunami akan diamati oleh berbagai institusi seismologi sekeliling dunia dan
perkembangannya dipantau melalui satelit. Bukti menunjukkan tidak
mustahil terjadinya megatsunami, yang menyebabkan
beberapa pulau tenggelam.
C.
Kilasan Bencana Gempa
Bumi dan Tsunami
Berikut ini merupakan
catatan, sepuluh gempa terbesar yang pernah terjadi di wilayah Indonesia.
1.
Gempa Bumi Samudera
Hindia, 26 Desember 2004
Berkekuatan 9.1-9.3 SR. Gempa ini
merupakan gempa terdahsyat yang terjadi dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
Beberapa wilayah yang menjadi daerah korban gempa, adalah Aceh, Sumatera Utara,
Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Srilangka,
hingga Pantai Timur Afrika.
Gempa yang mengakibatkan tsunami ini
menyebabkan 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 30 meter.
Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.
2.
Gempa Bumi Sumatera, 25
November 1833
Kekuatan gempa 8.8-9.2 SR. Gempa yang
berkekuatan kisaran 8,8-9,2 SR. Gempa ini menyebabkan tsunami besar yang membanjiri
pantai barat daya pulau. Tidak ada catatan yang dapat diandalkan mengenai
korban jiwa, dengan korban yang digambarkan hanya sebagai ‘banyak’.
Besarnya bencana ini telah diestimasi
dengan menggunakan catatan pengangkatan diambil dari microatolls karang. Namun
yang jelas, gempa ini menghancurkan sepanjang pantai barat daya Sumatera dari
Pariaman ke Bengkulu.
3.
Gempa Sumatera, Rabu 11
April 2012
Dengan kekuatan 8,9 Skala Richter (SR)
dan terjadi di 2.31 Lintang Utara dan 92.67 Bujur Timur, gempa kemarin,
merupakan salah satu gempa terdasyat di Indonesia. Meski demikian hingga
sekarang belum diketahui tentang jatuhnya korban. Dampaknya pun dirasakan oleh
negara Malaysia, India, Srilangka
4.
Gempa Bumi Sumatera, 28
Maret 2005
Kekuatan gempa 8.7 SR. Pusat gempanya
berada di 2 04′ 35? U 97 00′ 58? T, 30 km di bawah permukaan Samudra Hindia,
200 km sebelah barat Sibolga, Sumatra atau 1400 km barat laut Jakarta, sekitar
setengah jarak antara pulau Nias dan Simeulue. Dengan kekuatan sebesar 8,7 SR,
gempa ini merupakan salah satu gempa bumi terdasyat.
5.
Gempa Laut Banda, 1
Februari 1938
Berkekuatan 8.5 SR. Gempa bumi ini
merupakan gempa bumi terbesar ke-9 pada abad ke-20. Kekuatan gempa bumi ini
menyebabkan tsunami setinggi 1.5 meter, tetapi tidak terdapat korban jiwa pada
peristiwa ini.
6.
Gempa Bumi Sumatera 16
Februari 1861, berkekuatan 8.5 SR
Gempa ini menyebabkan bencana tsunami
yang menghilangkan nyawa ribuan jiwa. Dampak gempa ini dirasakan sejauh
semenanjung Malaysia dan bagian timur Jawa. Daerah pecah untuk gempa bumi
Sumatera 2005 adalah serupa dengan yang diperkirakan untuk event 1861.
7.
Gempa Bumi Sumatera,
1979, berkekuatan 8.4 SR.
Gempa bumi ini masuk dalam rangkaian
gempa bumi besar yang pecah bagian dari segmen Sumatra dari megathrust Sunda.
Hal ini menyebabkan tsunami yang sangat merusak di dekat Padang, di mana sebuah
kapal Inggris 150-200 ton didorong 1 Km hingga ke pedalaman sungai Arau.
8.
Gempa Bumi Bengkulu, 12
September 2007, dengan kekuatan 7.9 SR
Gempa ini adalah rangkaian gempa yang
terjadi di Palung Jawa, di lepas pantai Bengkulu, Sumatra, Indonesia. Gempa ini
menimbulkan peringatan tsunami di pantai-pantai Samudra Hindia, yang kemudian
dicabut. Gempa utama tersebut memporak-porandakan 300 rumah penduduk dan
bangunan publik di Pulau Pagai, Kepulauan Mentawai sampai setinggi 1 meter.
Gempa tersebut dengan gempa susulan di Kepulauan Mentawai, 13 September 2007,
dengan kekuatan 7,8 SR.
9.
Gempa Bumi Jawa 17 Juli
2006 (7.7 SR)
Gempa bumi Jawa ini terjadi pada skala
Richter di lepas pantai Jawa Barat, Indonesia. Gempa bumi ini menyebabkan
tsunami setinggi 2 meter yang menghancurkan rumah di pesisir selatan Jawa,
membunuh setidaknya 659 jiwa. Dampak Tsunami menghantam desa-desa di pesisir
selatan Jawa di Cipatujah, Tasikmalaya dan Pangandaran, Ciamis.
10.
Gempa Bumi Sumatera, 30
September 2009, dengan kekuatan 7.6 SR
Gempa bumi ini terjadi di lepas pantai
Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang. Gempa menyebabkan kerusakan
parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman,
Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota
Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut
data Satkorlak PB, sedikitnya 1.117 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar
di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214
orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah
rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :- Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
- Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.
- Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
- Tsunami merupakan bencana alam yang disebabkan oleh gelombang besar laut, tsunami sendiri bias timbul karena beberapa hal seperti akibat oleh gempa bumi yang terjadi di dalam laut. Bencana tsunami sangat membawa kehancuran karena gelombang laut yang datang sangat besar, sehingga pada bencana tsunami banyak korban jiwa maupun harta benda yang hilang
0 komentar:
Posting Komentar