Personal

Kamis, 30 Mei 2013

GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI INDONESIA


BAB I

PENDAHULUAN



A.           Latar Belakang

Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnya. Asia Tenggara berbatasan dengan Republik Rakyat Cina di sebelah utara, Samudra Pasifik di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di barat.

Fenomena bencana alam gempa bumi dan tsunami adalah dua bencana alam yang cukup serius yang keduanya saling berhubungan satu sama lain. Karena kemun
culan tsunami dapat dipicu oleh adanya gempa bumi. Dan gempa bumi itu sendiri biasanya selalu terjadi secara bersusulan.

Kemudian keduanya juga memberi dampak pada fenomena alam lainnya. Seperti keretakan muka bumi, longsoran yang terjadi di bawah laut, musnahnya biota bumi dan lain sebagainya.

B.            Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil beberapa identifikasi masalah, antara lain sebagai berikut:

1.    Bagaimana gempa bumi terjadi?

2.    Bagaimana tsunami terjadi?

3.    Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari kedua fenomena alam tersebut?


C.           Tujuan Penulisan

Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan :

1.    Untuk mengetahui gempa bumi terjadi.

2.    Untuk mengetahui tsunami terjadi.

3.    Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kedua fenomena alam tersebut.


BAB II

PEMBAHASAN


A.           GEMPA BUMI



1.        Pengertian Gempa Bumi


Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Dalam ilmu bumi (geologi), gempa bumi itu adalah peristiwa pergeseran atau pergerakan lempeng bumi yang disebut dengan gempa tektonik, dan pergerakan perut bumi oleh adanya erupsi gunung berapi atau disebut dengan gempa vulkanik.

Macam-macam gempa yang mungkin terjadi adalah antara lain karena adanya :

1.    Gerakan vertikal tanah

2.    Longsor bawah laut

3.    Longsor sepanjang samudera

4.    Perapuhan lapisan sedimen bumi, dan

5.    Gempa moderat pada sesar bumi.



2.        Jenis – Jenis Gempa Bumi

a)             Berdasarkan Penyebab

·         Gempa bumi tektonik

Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.


·         Gempa bumi tumbukan

Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi


·         Gempa bumi runtuhan

Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.


·         Gempa bumi buatan

Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.


·         Gempa bumi vulkanik (gunung api)

Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.


     

b)            Berdasarkan Kedalaman

·           Gempa bumi dalam

Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.


·           Gempa bumi menengah

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.


·           Gempa bumi dangkal

Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.


c)             Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa

·           Gelombang Primer

Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.


·           Gelombang Sekunder

Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4 – 7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.


3.        Faktor  Penyebab  Terjadinya  Gempa  Bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi terjadi karena gesekan antar lempeng-lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Pergesekan ini mengeluarkan energi yang luar biasa besar dan menimbulkan goncangan dipermukaan. Indonesia sangat rawan gempa karena secara geografis berada dekat dengan lempeng-lempeng yang aktif dan saling berhubungan satu sama lain, serta karena adanya gunung-gunung berapi yang aktif.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit ke dalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (namun jarang) juga terjadi karena menumpuknya  massa air yang sangat besar di balik dam.


B.            TSUNAMI


1.        Pengertian Tsunami

Sedangkan tsunami di dalam beberapa makalah gempa bumi dan tsunami,  adalah suatu gelombang laut panjang yang terbentuk dalam periode yang lama yang tingginya bisa mencapai 50 meter, berkecepatan kurang lebih 1000km/jam merambat di atas permukaan laut, dengan sisa genangan air di daratannya yang dapat terukur berapa luas area hempasannya (run up).

Tsunami sebenarnya adalah pola air yang bergerak. Polanya selalu masuk akal dan dapat dibaca. Setiap kubik air mempunyai kekuatan mencapai 4 ton tenaga dorongan. Tsunami setinggi 60 kaki memiliki tekanan sebesar 3-4 bar. Dan kekuatan terjang ombaknya mencapaii hingga 80kilo newton.


Biasanya kemunculan ombak atau gelombang dimulai dari lautan lepas dan terbuka. Karena pola airnya yang masuk akal, dan dapat terukur dengan spectroscop (alat pengukur gelombang laut atau amplitude antar gelombangnya); maka letak episentrum atau pusat gempanya dapat diperkirakan.


Biasanya perpindahan barang yang dihempaskan oleh gelombang tsunami dapat menentukan letak episentrumnya, atau pusat ledakan (explosive gempa).


Pemicu tsunami adalah karena adanya ledakan di bawah laut dalam area yang luas. Ledakan itu terjadi karena adanya gempa tektonik yang telah disebutkan sebelumnya tadi.


2.        Dampak  Terjadinya  Tsunami

Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.Kebanyakan kota di sekitar Samudra Pasifik, terutama di Jepang juga di Hawaii, mempunyai sistem peringatan dan prosedur pengungsian sekiranya tsunami diramalkan akan terjadi. Tsunami akan diamati oleh berbagai institusi seismologi sekeliling dunia dan perkembangannya dipantau melalui satelit. Bukti menunjukkan tidak mustahil terjadinya megatsunami, yang menyebabkan beberapa pulau tenggelam.



C.           Kilasan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

Berikut ini merupakan catatan, sepuluh gempa terbesar yang pernah terjadi di wilayah Indonesia.

1.         Gempa Bumi Samudera Hindia, 26 Desember 2004

Berkekuatan 9.1-9.3 SR. Gempa ini merupakan gempa terdahsyat yang terjadi dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Beberapa wilayah yang menjadi daerah korban gempa, adalah Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Srilangka, hingga Pantai Timur Afrika.

Gempa yang mengakibatkan tsunami ini menyebabkan 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 30 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.


2.         Gempa Bumi Sumatera, 25 November 1833

Kekuatan gempa 8.8-9.2 SR. Gempa yang berkekuatan kisaran 8,8-9,2 SR. Gempa ini menyebabkan tsunami besar yang membanjiri pantai barat daya pulau. Tidak ada catatan yang dapat diandalkan mengenai korban jiwa, dengan korban yang digambarkan hanya sebagai ‘banyak’.

Besarnya bencana ini telah diestimasi dengan menggunakan catatan pengangkatan diambil dari microatolls karang. Namun yang jelas, gempa ini menghancurkan sepanjang pantai barat daya Sumatera dari Pariaman ke Bengkulu.


3.         Gempa Sumatera, Rabu 11 April 2012

Dengan kekuatan 8,9 Skala Richter (SR) dan terjadi di 2.31 Lintang Utara dan 92.67 Bujur Timur, gempa kemarin, merupakan salah satu gempa terdasyat di Indonesia. Meski demikian hingga sekarang belum diketahui tentang jatuhnya korban. Dampaknya pun dirasakan oleh negara Malaysia, India, Srilangka


4.         Gempa Bumi Sumatera, 28 Maret 2005

Kekuatan gempa 8.7 SR. Pusat gempanya berada di 2 04′ 35? U 97 00′ 58? T, 30 km di bawah permukaan Samudra Hindia, 200 km sebelah barat Sibolga, Sumatra atau 1400 km barat laut Jakarta, sekitar setengah jarak antara pulau Nias dan Simeulue. Dengan kekuatan sebesar 8,7 SR, gempa ini merupakan salah satu gempa bumi terdasyat.


5.         Gempa Laut Banda, 1 Februari 1938

Berkekuatan 8.5 SR. Gempa bumi ini merupakan gempa bumi terbesar ke-9 pada abad ke-20. Kekuatan gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 1.5 meter, tetapi tidak terdapat korban jiwa pada peristiwa ini.


6.         Gempa Bumi Sumatera 16 Februari 1861, berkekuatan 8.5 SR

Gempa ini menyebabkan bencana tsunami yang menghilangkan nyawa ribuan jiwa. Dampak gempa ini dirasakan sejauh semenanjung Malaysia dan bagian timur Jawa. Daerah pecah untuk gempa bumi Sumatera 2005 adalah serupa dengan yang diperkirakan untuk event 1861.


7.         Gempa Bumi Sumatera, 1979, berkekuatan 8.4 SR.

Gempa bumi ini masuk dalam rangkaian gempa bumi besar yang pecah bagian dari segmen Sumatra dari megathrust Sunda. Hal ini menyebabkan tsunami yang sangat merusak di dekat Padang, di mana sebuah kapal Inggris 150-200 ton didorong 1 Km hingga ke pedalaman sungai Arau.


8.         Gempa Bumi Bengkulu, 12 September 2007, dengan kekuatan 7.9 SR

Gempa ini adalah rangkaian gempa yang terjadi di Palung Jawa, di lepas pantai Bengkulu, Sumatra, Indonesia. Gempa ini menimbulkan peringatan tsunami di pantai-pantai Samudra Hindia, yang kemudian dicabut. Gempa utama tersebut memporak-porandakan 300 rumah penduduk dan bangunan publik di Pulau Pagai, Kepulauan Mentawai sampai setinggi 1 meter. Gempa tersebut dengan gempa susulan di Kepulauan Mentawai, 13 September 2007, dengan kekuatan 7,8 SR.


9.         Gempa Bumi Jawa 17 Juli 2006 (7.7 SR)

Gempa bumi Jawa ini terjadi pada skala Richter di lepas pantai Jawa Barat, Indonesia. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 2 meter yang menghancurkan rumah di pesisir selatan Jawa, membunuh setidaknya 659 jiwa. Dampak Tsunami menghantam desa-desa di pesisir selatan Jawa di Cipatujah, Tasikmalaya dan Pangandaran, Ciamis.


10.     Gempa Bumi Sumatera, 30 September 2009, dengan kekuatan 7.6 SR

Gempa bumi ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, sedikitnya 1.117 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.



BAB III

PENUTUP

A.           Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
  1. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
  2. Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.
  3. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
  4. Tsunami merupakan bencana alam yang disebabkan oleh gelombang besar laut, tsunami sendiri bias timbul karena beberapa hal seperti akibat oleh gempa bumi yang terjadi di dalam laut. Bencana tsunami sangat membawa kehancuran karena gelombang laut yang datang sangat besar, sehingga pada bencana tsunami banyak korban jiwa maupun harta benda yang hilang



0 komentar: