1.
Definisi Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri
atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron
dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi
hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.
Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias [γαλαξίας], yang
berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris:
Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan
sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan satu
triliun (1012) bintang,
semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di
galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang meng
orbit Matahari.
orbit Matahari.
Kemungkinan terdapat lebih dari 100
miliar (1011) galaksi pada alam semesta teramati. Sebagian besar
galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000
parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan
parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki
kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi
diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian
membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang
lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.
Meskipun belum dipahami secara
menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun sekitar 90% dari massa sebagian
besar galaksi. Data pengamatan menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan
ada pada pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.
2.
Bentuk Galaksi
Galaksi dapat dikelompokkan dalam
tiga jenis utama: eliptik, spiral dan irregular. Karena sistem klasifikasi
Hubble hanya berdasarkan pada pengamatan visual, klasifikasi ini mungkin
melewatkan beberapa karakteristik penting dari galaksi, seperti laju
pembentukan bintang (di galaksi starburst) dan aktivitas inti galaksi (di
galaksi aktif).
a. Eliptik
Sistem klasifikasi Hubble membedakan
galaksi eliptik berdasarkan tingkat keelipsannya, dari E0 yang hampir berupa
lingkaran, hingga E7 yang sangat lonjong. Galaksi tersebut memiliki bentuk
dasar elipsoid, sehingga tampak elips dari berbagai sudut pandang. Galaksi tipe
ini tampak memiliki sedikit struktur dan sedikit materi antar bintang, sehingga
galaksi tersebut memiliki sedikit gugus terbuka dan laju pembentukan bintang
yang lambat. Galaksi tipe ini didominasi oleh bintang yang berumur tua yang
mengorbit pusat gravitasi dengan arah yang acak. Dalam hal tersebut, galaksi
tipe ini mirip dengan gugus bola.
Galaksi starburst merupakan akibat
dari tabrakan antar galaksi dan dapat menghasilkan pembentukan galaksi eliptik.
b. Spiral
Galaksi spiral terdiri dari piringan
berupa bintang dan materi antar bintang yang berotasi, serta gembung pusat yang
terdiri dari bintang-bintang tua. Terdapat lengan spiral yang menjulur dari
gembung pusat. Dalam sistem klasifikasi Hubble, galaksi spiral ditandai sebagai
tipe S, diikuti huruf (a, b, atau c) yang
menunjukkan tingkat kerapatan dari lengan spiral dan ukuran dari gembung pusat.
Galaksi Sa memiliki lengan spiral yang kurang jelas dan membelit secara
rapat, serta gembung pusat yang relatif besar. Sedangkan galaksi Sc
memiliki lengan spiral yang terbuka dan gembung pusat yang relatif kecil.
Galaksi Bima Sakti merupakan galaksi
spiral berbatang ukuran besar dengan diameter sekitar 30 kiloparsecs dan
ketebalan sekitar satu kiloparsec. Bima Sakti memiliki sekitar 200 milyar (2×1011)
bintang dengan massa total sekitar 600 juta (6×1011) kali massa
Matahari.
c. Irregular
Jenis galaksi tak beraturan yang
dimaksud adalah jenis galaksi yang bentuk nya bukan eliptikal maupun spiral.
Pada jenis galaksi ini bentuk dari galaksi sangat bermacam-macam ada yang
disebut “Dwarf” Galaksi atau galaksi cebol yang dikarenakan besar galaksi ini
lebih kecil dari galaksi pada umumnya, Ring Galaksi yaitu galaksi yang bentuk
nya seperti cincin yang mana ditengahnya ada pusat dari galaksi dan Lentikular
galaksi dimana Bentuk dari galaksi ini merupakan perpaduan antara jenis
Eliptikal dan Spiral. Contoh dari jenis Dwarf Galaksi adalah M110, Ring Galaksi
adalah Objek Hoag dan Lentikular galaksi adalah NGC 5866.HG.
Hukum I
kepler
“setiap
planet bergerak pada lintasan elips dengan matahari berada pada salah satu
titik fokusnya.”
Elips adalah
suatu kurva tertutup sedemikian sehingga jumlah jarak dari sembarang
titik P pada kurva ke kedua titik tetap (disebut titik fokus F1
dan F2) selalu tetap. Jadi, F1 P + F2
P selalu sama untuk setiap titik P pada kurva
Hukum II
kepler
”setiap
planet bergerak sedemikian sehingga jika suatu garis khayal di tarik dari
matahari ke planet tersebut akan menyapu daerah yang sama pada selang waktu
yang sama.”
Planet
bergerak lebih cepat pada orbit yang lebih dekat dengan matahari.
Hukum III kepler
”untuk
setiap planet, kuadrat periode revolusinya berbanding lurus dengan pangkat tiga
jarak rata-ratanya dari matahari.”
Andaikan dua
planet mempunyai jarak rata-rata dari matahari R1 dan R2,
sedangkan periodenya, yaitu waktu yang diperlukan untuk satu kali mengelilingi
matahari, berturut-turut adalah T1 dan T2.
Menurut hukum kepler, berlaku
T12/T22
= R13/R23
Newton dapat
menunjukkan bahwa hukum kepler dapat diturunkan secara matematis dari hukum
gravitasi universal dan hukum geraknya.
Sekarang
kita akan mencoba membuktikan hukum III kepler menggunakan hukum newton. Kita
akan membuktikan hukum tersebut untuk keadaan khusus di mana planet bergerak
melingkar. Sebagian besar orbit planet sesungguhnya hampir
menyerupai lingkaran. Andaikan sebuah planet bermasa m1
bergerak dengan kelajuan v1 mengelilingi matahari yang
massanya Mm. jika jarak antara planet dan matahari R1,
maka ΣF = masp
0 komentar:
Posting Komentar