Personal

Minggu, 02 Desember 2012

Makalah Masa Kanak-kanak Akhir

BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang


Perkembangan sosial akhir masa kanak-kanak ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu SD. Pada masa ini biasanya orang tua akan memberikan hanya sedikit waktunya untuk berinteraksi dengan anak, sosialisasi di sekolah pada umumnya terjadi atas dasar interest dan aktvitas bersama, lebih banyak meluangkan waktu untuk teman sebaya dan mulai mem
bentuk hub. peer group (geng) lebih cenderung dengan teman perempuan.

Akhir masa anak-anak sering disebut sebagai ”usia berkelompok”, (gang) karena pada masa ini ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok di sekolahnya. Ia merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya.

Karena itu sebaiknya orang tua benar-benar memperhatikan perkembangan anak sampai ia mampu untuk membedakan dan memilih mana yang baik dan buruk untuk dirinya (dewasa). Tetapi tidak dengan bersikap otoriter terhadap anak, supaya anak merasa lebih nyaman dan tidak takut untuk menceritakan konflik-konflik yang terjadi selama masa perkembangannya.



BAB II
PEMBAHASAN

1.      MASA KANAK-KANAK AKHIR

Akhir masa anak-anak (Late childhood) berlangsung pada usia 6 tahun hingga tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada masa awal dan masa akhir anak-anak ditandai oleh  kondisi yang sangat mempengaruhi perkembangan sosial anak.

Permulaan masa akhir anak-anak ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu Sekolah Dasar. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupannya, juga bagi  yang pernah mengalami situasi Pra Sekolah. Sementara untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan bagi sebagian anak terasa sulit, karena kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang; anak mengalami gangguan emosional, sehingga sulit untuk dapat bekerja sama.       Oleh karena itu, masuk kelas satu merupakan peristiwa penting yang sangat menentukan bagi perkembangan sosialnya sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, prilaku dan nilai bagi anak.

Tibanya akhir masa anak-anak sulit untuk  diketahui secara tepat  kapan periode ini berakhir, karena kematangan seksual  sebagai  kriteria yang digunakan untuk memisahkan masa anak-anak dan pubertas  timbulnya tidak selalu sama pada setiap anak.  Salah satu penyebabnya adalah karena perbedaan  kematangan seksual. Biasanya  anak laki-laki mengalami masa anak-anak  lebih lama dibandigkan  anak perempuan.  Secara umum  anak perempuan masa akhir anak-anak berlangsung antara usia 6 – 13 tahun berarti  rentang waktunya sekitar 7 tahun. Sedangkan  bagi anak laki-laki berlangsung antara 6 – 16 tahun, berarti  rentang waktu sekitar  8 tahun.

2.       PEKEMBANGAN SOSIAL AKHIR MASA ANAK-ANAK

A.    Sosialisasi Dengan Anggota Keluarga

Ketika seseorang memasuki usia  akhir masa anak-anak maka biasanya para orang  tua mulai memberikam waktunya yang lebih sedikit. Menurut suatu investivigasi tentang banyaknya waktu yang digunakan orang tua bersama anak, maka   waktu yang dihabiskan oleh orang tua untuk mengasuh,  mengajar, berbicara dan bermain dengan anak-anak yang telah memasuki masa akhir kurang dari setengah waktu yang dihabiskan ketika anak masih lebih kecil (Hill & Stafford, 1980). Pada umumnya anak-anak pada masa akhir, lebih diarahkan dalam mengerjakan tugas-tugas sederhana secara sendiri. Misalnya pekerjaan-pekerjaan membersihkan kamar, membersihkan dapur, dll. Selain dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti itu menyebabkan interaksi dengan orang tua menjadi berkurang.

Perubahan-perubahan pada kehidupan  orang tua seperti, kedua orang tua yang bekerja, perceraian, single parent, sangat mempengaruhi hakekat interaksi orang tua  dengan anak pada masa akhir anak-anak. Ketika tuntutan pengasuhan mulai berkurang biasanya  para ibu  akan lebih memilih kembali  karir atau memulai suatu kegiatan baru. Hal ini menyebabkan waktu yang harusnya lebih  diberikan untuk membimbing  dan mengasuh anak malah digunakan untuk kegiatan  pengembangan karir khususnya  bagi para ibu.


B.     Sosialisasi Di Sekolah

Akhir masa anak-anak sering disebut sebagai ”usia berkelompok”, (gang) karena pada masa ini ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok di sekolahnya. Ia merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya. Anak tidak lagi puas bermain sendiri di rumah atau dengan saudara kandung atau melakukan kegiatan dengan angota keluarga. Anak ingin bermain bersama teman-teman sekolahnya dan akan merasa kesepian serta tidak puas bila tidak bersama teman-temannya tersebut.

Sosialisasi  anak di sekolah pada umumnya terjadi atas dasar interest dan aktvitas bersama. Hubungan persahabatan dan hubungan peer group di sekolah bersifat timbal balik dan biasanya diantara sesama anggota kelompok ada saling pengertian,  saling membantu, saling percaya dan saling menghargai serta menerima satu sama lain.


C.     Sosialisasi Dengan Teman Sebaya

Selama masa pertengahan dan akhir,  biasanya anak lebih banyak meluangkan waktunya dalam berinterkasi dengan teman sebaya. Dalam suatu investivigasi, diketahui bahwa waktu yang digunakan untuk anak-anak berinteraksi dengan teman sebayanya sebanyak  40 persen pertahun (Baker & Wright, 1951). Episode bersama teman sebaya berjumlah 299 hari sekolah.

Pada masa akhir anak-anak mereka telah  menjalin persahabatan dengan teman sebaya dan mulai memasuki usia gang, yaitu usaha yang pada saat itu  kesadaran sosial berkembang pesat dan telah  menjadi pribadi  sosial yang merupakan salah salah satu tugas perkembangan yang utama dalam periode ini.

Gang pada  masa kanak-kanak merupakan suatu kelompok  yang spontan dan tidak mempunyai tujuan yang diterima secara sosial. Gang merupakan usaha anak untuk menciptakan suatu masyarakat yang sesuai bagi pemenuhan kebutuhan mereka. Gang memberikan pembebasan dari pengawasan orang dewasa.


D.     Efek dari Keanggotaan Kelompok

Keanggotaan kelompok dapat menimbulkan akibat yang kurang baik pada anak-anak, diantaranya adalah:

a.       Menjadi anggota geng seringkali menimbulkan pertentangan dengan orang tua dan penolakan terhadap standar orang tua, sehingga akan memperlemah ikatan emosional antara kedua pihak.

b.      Permusuhan antara anak laki-laki dan anak perempuan semakin meluas. Hal ini disebabkan karena  anak perempuan mencapai masa puber lebih cepat dibandingkan anak laki-laki. Sehingga anak perempuan akan tampil lebih dewasa dibanding anak laki-laki.

c.       Kecenderungan anak yang lebih tua untuk mengembangkan prasangka terhadap anak yang berbeda sehingga sering terjadi prasangka dan diskriminasi berdasarkan pada perbedaan rasial,  agama dan sosial ekonomi.

d.      Seringkali  bersikap kejam terhadap anak-anak yang tidak dianggap sebagai anggota geng. Banyaknya rahasia yang ada diantara anggota geng dimaksudkan untuk menjauhkan anak yang tidak disenangi.


3.      PERKEMBANGAN MENTAL YANG PENTING PADA MASA AKHIR KANAK-KANAK

A.  Perkembangan Emosi : anak mulai tahu ungkapan – ungkapan emosi yang diterima dan tidak diterima sekaligus belajar katarsis emosional tapi pada masa ini tidak jarang terjadi ledakan emosi yang disebabkan oleh faktor fisik dan lingkungan yang tidak mendukung


B.  Perkembangan Berbicara (komunikasi)

Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi pada akhir  masa kanak – kanak :

1.      Kosa kata yang kurang dari rata – rata dapat menghambat tugas – tugas disekolah dan komunikasi dengan orang lain

2.      Kesalahan dalam berbicara misalnya :   salah ucap, cacat dalam bicara ( gagap, pelat ) membuat anak rendah diri atau tidak percaya diri

3.      Bahasa yang berbeda yang membuat    anak sulit berkomunikasi

4.      Pembicaraan yang bersifat egosentris,   mengkritik, merendahkan orang lain,   membual akan ditentang/ tidak diterima           oleh   teman- teman sebayanya

C.  Perkembangan Sosial :

Akhir masa kanak merupakan usia berkelompok, semakin banyak mempunyaii teman akan semakin populer dan bahagia . Anak – anak yang cenderung tidak diterima dalam kelompok social   diantaranya:

a.       Anak yang tidak serupa cenderung akan ditolak atau diabaikan oleh  kelompok sebaya dan         kurang mempunyai  kesempatan untuk  belajar bersosialisasi

b.      Anak – anak yang mempunyai  mobilitas sosial yang sangat tinggi      (hyperaktif), akan mengalami kesulitan diterima dalam kelompok

c.       Anak yang berasal dari kelompok ras atau agama yang terkena prasangka

d.      Anak yang mempunyai perilaku yang  tidak baik

D.  Bermain

Bagi anak – anak bermain  adalah sesuatu yang sangat penting untuk perkembangan fisik dan psikologis. Selama bermain anak – anak mengembangkan berbagai ketrampilan sosial ex : aturan, pengendalian emosi, pentingnya kerja sama, kekompakan, belajar menerima kekalahan dan kemenangan, kreatifitas,kompetisi, motivasi dll.


4.       REMAJA AWAL

Masa remaja awal atau masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai dengan perubahan-perubahan perkembangan yang tidak terjadi dalam tahap-tahap lain dalam rentang kehidupan. Umumnya  usia remaja awal ini berkisar antara 12 sampai dengan 14 tahun. Ciri-ciri yang penting pada masa puber adalah sbb:

a.       Masa remaja awal merupakan masa tumpang tindih. karena mencakup tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Sehingga perilaku yang ditampilkan agak sukar untuk dibedakan.

b.      Masa remaja awal merupakan periode yang singkat. Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam perkembangngan manusia maka masa puber merupakan periode yang paling singkat, yaitu sekitar dua sampai empat tahun.

c.       Masa puber merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang   pesat.  Perubahan-perubahan yang sangat pesat  ini akan  menimbulkan dampak pada anak.  Misalnya timbul keraguan,  perasaan tidak mampu dan tidak aman dan dalam beberapa hal memungkinkan timbulnya perilaku negatif.

d.      Masa remaja awal merupakan masa negative. Pada masa ini  anak  cenderung  mengambil sikap anti terhadap kehidupan atau kehilangan sifat-sifat baiknya yang sebelumnya sudah berkembang. Kondisi ini merupakan sesuatu yang wajar. Beberapa ahli psikologi perkembangan menyebut ini sebagai masa negatifistik kedua. Pada masa ini terjadi kematangan alat-alat seksual.

Dengan tumbuh dan kembangnya fungsi-fungsi organ maka ciri-ciri seks sekunder mulai berkembang, seperti mulai tumbuhnya rambut pubis, perubahan suara. Pada anak perempuan mulai memasuki masa menstruasi dan mulai tumbuhnya buah dada.


5.       PERKEMBANGAN  SOSIAL PADA REMAJA

Perkembangan  sosial pada masa puber dapat dilihat dari dua ciri khas yaitu mulai terbentuknya kelompok  teman sebaya baik dengan jenis kelamin yang sama atau dengan jenis kelamin yang berbeda dan mulai memisahkan diri dari orang tua.

A.   Kelompok Teman Sebaya

Percepatan  perkembangan pada masa puber berhubungan dengan pemasakan seksual yang akhirnya mengakibatkan suatu perubahan dalam perkembangan sosial. Sebelum memasuki masa remaja biasanya anak sudah mampu menjalin  hubungan yang erat  dengan teman sebaya. Seiring dengan itu juga timbul kelompok anak-anak untuk bermain bersama atau membuat rencana bersama. Sifat yang khas kelompok anak sebelum pubertas  adalah bahwa kelompok  tadi terdiri daripada jenis kelamin yang sama. Persamaan sex ini dapat membantu timbulnya identitas jenis kelamin dan yang berhubungan dengan perasaan identifikasi yang mempersiapkan pengalaman identitasnya. Sedangkan pada masa puber anak sudah mulai berani untuk melakukan kegiatan dengan lawan jenisnya dalam berbagai kegiatan.

Selama tahun pertama masa puber, seorang remaja cenderung memiliki keanggotaan yang lebih luas. Dengan kata lain, teman-teman atau tetangga seringkali adalah anggota kelompok remaja. Biasanya kelompoknya lebih heterogen daripada kelompok teman sebaya. Misalnya  kelompok teman sebaya pada masa remaja cenderung memiliki suatu campuran individu-individu dari  berbagai kelompok. Interaksi yang semakin intens menyebabkan kelompok bertambah kohesif. Dalam kelompok dengan kohesi yang kuat maka akan berkembanglah iklim  dan norma-norma kelompok tertentu. Namun hal ini  berbahaya bagi pembentukan identitas dirinya. Karena pada masa ini ia lebih mementingkan perannya sebagai anggota kelompok daripada mengembangkan pola pribadi. Tetapi terkadang adanya paksaan dari norma kelompok membuatnya sulit untuk membentuk keyakinan diri.


B.  Melepas dari orang tua

Tuntutan untuk memisahkan diri dari orang tua dan menuju ke arah teman-teman sebaya merupakan suatu reaksi terhadap status intern anak muda. Sesudah mulainya pubertas timbul suatu diskrepansi yang besar antara kedewasaan jasmaniah dengan ikatan sosial  pada milienu orang tua. Dalam keadaan seperti ini banyak pertentangan-pertentangan antara remaja awal dengan orang tua, diantaranya:

a.       Perbedaan standar perilaku

Remaja awal sering menganggap bahwa standar perilaku orang tuanya kuno sedangkan dirinya dianggap modern. Mereka mengharapkan agar orang tuanya mau menyesuaikan diri dengan perilakunya yang modern.

b.      Merasa menjadi korban

Remaja sering merasa benci kalau status sosial ekonominya tidak memungkinkan mempunyai simbol status yang sama dengan teman sebayanya

c.       Prilaku yang kurang matang

Biasanya orang tua mengembangkan pola menghukum bila para remaja mengabaikan tugas-tugas sekolah, melalaikan tanggung jawab dan jajan semaunya. Pelarangan dan menghukum  membuatnya benci kepada orang tua.

d.      Masalah palang pintu

Kehidupan sosial yang aktif menyebabkan ia sering melaggar peraturan. Seperti waktu pulang dan mengenai dengan siapa dia berhubungan, terutama dengan lawan jenis.

e.       Metode  Disiplin

Jika metode disiplin yang diterapkan orang tua dianggap tidak adil atau kekanak-kanakan maka remaja akan memberontak. Pemberontakan terbesar dalam keluarga terjadi jika salah satu orang tua dominan daripada lainnya. Hal ini menyebabkan pola asuh cenderung otoriter.



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial dengan berprilaku yang dapat diterima secara sosial, memenuhi tuntutan yang diberikan oleh kelompok sosial, dan memiliki sikap yang positif terhadap kelompok sosialnya.

Perkembangan sosial pada masa remaja (pudertas) merupakan masa yang unik, masa pencarian identitas diri dan ditandai dengan perkembangan fisik dan psikis anak. Pada masa ini sosialisasi anak lebih luas dan berkembang, mereka mulai menjalin hubungan dengan teman-teman laki-lakinya dan mengadakan kencan-kencan (dating). Anak lebih mementingkan teman dari pada keluarga dan mulai timbul banyak pertentangan dengan orang tua. Mereka umumnya belum bekerja dan masih belum mampu menafkahi dirinya sendiri.

Karena itu sebaiknya orang tua benar-benar memperhatikan perkembangan anak sampai ia mampu untuk membedakan dan memilih mana yang baik dan buruk untuk dirinya (dewasa). Tetapi tidak dengan bersikap otoriter terhadap anak, supaya anak merasa lebih nyaman dan tidak takut untuk menceritakan konflik-konflik yang terjadi selama masa perkembangannya.

Masa ini terjadi pada umur 6 - 7 tahun sampai kurang lebih 12 – 13 tahun. Periode ini dimulai setelah anak melewati masa degil, di mana proses sosialisasi telah dapat berlangsung lebih efektif, dan menjadi matang untuk memasuki sekolah.

0 komentar: